Fall In Love With More Free Templates! Click Here To Get Your Own Smitten Blog Design... »

she isn't our Stranger

Wednesday 16 September 2009

Halo, Hai Indonesia!

orang baru. bukan stranger.
Masih berkutat dengan pengertian hidup yang menjadi prinsip hidup gue; hidup adalah belajar, mengerti, dan memahami.

Semua berlalu bagai debu dihembus angin, bagai kepompong yang bertransisi menjadi kupu-kupu.
Hari ini adalah H-4 menjelang Hari kemenangan bagi Umat Muslim. Setiap tahunnya keluarga gue ngerayainnya di kampung halaman Papa yaitu, Palembang. H+3 baru deh ke Bandung, kampungnya Mama. Well, kenapa tahun ini gue malah ngerasa sedih ya?Ada yang berbeda dengan perayaan Lebaran tahun ini. Bukan. Bukan karena THR gue jadi dikit!Atau karena gue makin gendut!But,it's all about my beloved brother!
Mungkin kalian yang punya kakak dan sudah menikah pernah ngerasain hal yang sama dengan gue. Perasaan ini muncul diawali dengan percakapan gue dengan Mama kemarin. Gue nanya sama Mama, "besok aa pesawat jam berapa mom?"
Mama jawab dengan nada datar :"gatau dek, mungkin mereka dijemput Papa Ronni"

gue diem. mikir. sedih...
"Mereka"?yaa...Mama bener, sekarang Aa bukan pria single lagi!Itu artinya Aa bukan sepenuhnya 100% milik keluarga gue. Udah ga bisa mau minta anter ini-itu kemanamana sama dia. Karena sekarang, dia udah punya tanggungjawab sendiri. Stupidity, ada perasaan gamau dan gasuka. Ada perasaan "Ih, ko Kaka gue sekarang lebih care sm orang baru dibanding keluarganya sendiri"
iri ngeliat Aa benar-benar memperlakukan "orang baru" itu dengan penuh perhatian khusus.

Semua hal diatas, pikiran-pikiran anak TK itu gue lontarkan ke Mama. Untungnya, Mama langsung nyadarin gue. Bahwa itu semua adalah hukum alam. Semua orang bakalan ngerasain hal yang sama , dan akan mengalami proses yang sama pula. Harus bisa Ikhlas.
Iya, menjadi seseorang yang selalu bersikap ikhlas memang tidak mudah. Tapi, menjadi seseorang yang selalu mengeluh akan hal yang seharusnya bisa dengan mudah ia mengerti akan sangat menyiksa diri orang itu sendiri.

0 comments:

Post a Comment

KATA MEREKA